71 Siswa Kelas 12 SMA SahabatQu Mengikuti ASPD, Arif Setiawan: Multivitamin Hadapi SNBT/UTBK
Sebanyak tujuh puluh satu peserta kelas 12
SMA SahabatQu mengikuti Asesmen Standarisasi Pendidikan Daerah (ASPD) di
Laboratorium Komputer lantai 2 gedung putri PPTQ SahabatQu, Sleman, Selasa pagi
(25/02/2025). Rinciannya, dua puluh sembilan peserta merupakan siswa atau
santri putra kelas 12 jurusan IPA dan IPS, dua puluh dua siswi atau santri
putri kelas 12 jurusan IPS, dan 20 siswi atau santri putri kelas 12 jurusan
IPA.
Para siswa datang memasuki ruang ujian tepat
pukul 08.00, kemudian mengisi lembar presensi, lalu memasukkan kode login pada
komputer masing-masing. Selanjutnya peserta menjawab pertanyaan dengan mengklik
pilihan ganda hingga tuntas. Kegiatan yang berlangsung sejak tanggal 25 sampai
26 Februari 2025 itu dibagi dalam tiga sesi per hari.
“Sesi pertama dimulai pukul 08.00 sampai 10.00 WIB yang diikuti oleh dua puluh sembilan siswa atau santri putra. Sesi kedua pada hari yang sama dilanjutkan oleh siswi kelas 12 IPS yaitu pukul 10.15 sampai 12.00. Dan terakhir sesi ketiga siswi kelas 12 IPA dari pukul 12.30 sampai 14.15. Begitu juga pada hari kedua tanggal 26,” sebut Hidayatun Markamah, selaku tim teknis pada pelaksanaan ASPD.
Pada hari pertama para peserta mengikuti ujian materi skolastik dan bahasa Inggris, dan hari kedua berupa penalaran matematika dan literasi bahasa Indonesia.
Kepala sekolah SMA SahabatQu Arif Setiawan
mengatakan, kegiatan ASPD pada jenjang SMA yang diberlakukan oleh Dinas Pendidikan
Pemuda dan Olahraga (DISDIKPORA) DIY bertujuan untuk mengukur kualitas siswa
pada sekolah-sekolah di Yogyakarta, terutama untuk sekolah menengah atas. Dimana
para siswa di sekolah tersebut dinilai kualitasnya dari hasil ASPD tersebut.
“Jadi tujuan dinas itu untuk mengukur
kualitas pendidikan yang sudah diberikan ke anak. Berbeda dengan Asesmen
Nasional Berbasis Komputer (ANBK). Kalau ANBK yang diukur kan sekolah. Sedangkan
ASPD itu kualitas kemampuan pemahaman akademik siswa, seperti ujian nasional
itu. Tetapi ANPK tidak berpengaruh sama sekali kepada kelulusan mereka, ataupun
masuknya siswa ke perguruan tinggi,” terang Arif, didampingi ketua pelaksana
ASPD, Muhammad Zuhri Anshari.
Meskipun demikian Arif menjelaskan tolak ukur
atau impak pelaksanaan ASPD terhadap sekolah hampir tidak ada. Hasilnya hanya
dijadikan evaluasi terhadap sekolah.
“Misalnya, ini hasil ASPD dari SahabatQu kemaren.
Jadi tidak ada presure dari dinas seperti disuruh ditingkatkan atau
bagaimana, tidak ada seperti itu,” pungkas Arif.
Dalam kesempatan yang sama ia melanjutkan, sekalipun
hasilnya tidak memberi dampak terhadap rencana studi siswa, pelaksanaan ASPD
menjadi tambahan atau multivitamin bagi siswa kelas 12 untuk menghadapi ujian SNBT/UTBK.
“Semacam try out, karena memang
perumus soalnya itu adalah guru-guru yang punya pengalaman dalam pendampingan SNBT.
Dan beberapa di antaranya itu memang dipilih untuk menjadi tim pembuat
soal-soal SNBT,” ungkap Arif.
Pelaksanaan ASPD berlangsung lancar dan
tertib. Turut hadir dalam kegiatan tersebut penanggung jawab pelaksana, Arif
Setiawan, ketua, Muhammad Zuhri Antashari, sekretaris dan bendahara, Teguh Imam
Hidayat, proktor, Yuda Antoni, tim teknisi, Riza Mulia, dan Hidayatun Markamah.
(nobel)