Pendakian SMA SahabatQu Putri ke Gunung Prau
Pada tanggal 23-24 Oktober 2024, santri SMA SahabatQu Putri kelas XI melakukan pendakian ke
salah satu gunung di daerah Wonosobo yaitu Gunung Prau. Keberangkatan menuju Gunung Prau dimulai
pada pukul 09.00 WIB dan sampai di basecamp pada pukul 13.00 WIB. Jumlah santri putri yang
berpartisipasi ikut yaitu sejumlah 31 santri. Mereka juga di damping oleh lima ustadz dan tiga ustadzah.
Santri memulai pendakian melalui via Patak banteng yang memiliki tiga pos. Pendakian dimulai
dari basecamp menuju pos 1 Sikut Dewo. Pada jalur pendakian menuju pos 1 masih terdapat lahan
bercocok tanam yang masih aktif ditanam oleh warga. Jenis-jenis tanaman yang ditanam yaitu sayuran
berupa kentang, kubis, sawi, dsb. Di pendakian menuju pos 1 juga masih ada beberapa warga yang
berjualan. Dagangan yang ditawarkan berupa aneka makanan dan beberapa perlengkapan pendakian.
Setelah sampai di pos 1 Sikut Dewo, para santri melanjutkan pendakian menuju pos 2 Canggal
Walangan. Saat melakukan pendakian menuju pos 2 juga masih ada beberapa warung. Para santri juga
disuguhkan pemandangan Kabupaten Wonosobo dari ketinggian serta keindahan Telaga Menjer. Di
perjalanan menuju pos 2 ini para santri juga masih bertemu dengan para pendaki lain.
Sesampainya di pos 2 Canggal Walangan sudah mulai terlihat keindahan Gunung Sindoro dan
Gunung Sumbing. Saat perjalanan menuju pos 3 Cacingan para santri melewati jalur lama. Jalur lama ini
masih berbentuk hutan yang memiliki dua jenis pohon yaitu pohon Akasia dan pohon Cantigi. Rute
perjalanan melalui jalur lama ini memiliki jalur yang lumayan ekstrim. Di perjalanan ini para santri sudah
dapat menikmati sunset. Perjalanan meuju pos 3 memakan waktu yang lumayan lama sehingga hari sudah
gelap dan suhu semakin dingin. Disini juga beberapa santri mulai menggunakan headlamp.
Perjalanan dari pos 3 Cacingan menuju ke sunrise camp suhu mulai semakin dingin dan hari
semakin gelap. Rute perjalanan menuju sunrise camp hamper seluruhnya adalan tangga. Pemandangan
yang dapat dilihat para santri dari jalur ini adalah keindahan Kota Wonosobo di malam hari dengan
gemerlap lampu dan taburan cahaya bintang yang menghiasi langit pada malam itu.
Para santri sampai di sunrise camp pada pukul 19.30 WIB. Suhu di sunrise camp mencapai
kurang lebih 13 derajat celcius. Kemudian setelah sampai para santri langsung mendirikan tenda dan
membuat minuman hangat untuk menghangatkan badan. Para santri juga memasak mie untuk menjadi
menu makan malam. Setelah semuanya beres para santri langsung beristirahat di tenda masing-masing.
Keesokan paginya, para santri memulai hari dengan sholat shubuh, berqur’an dan sharing time
bersama para direksi. Kondisi di pagi hari itu disambut dengan keindahan Gunung Sindoro, Gunung
Sumbing, Gunung Merbabu, dan Gunung Merapi serta matahari terbit di timur dengan keindahan gradasi
langit pagi. Setelah selesai kegiatan di sunrise camp, para santri mulai melanjutkan perjalanan menuju
puncak Gunung Prau.
Puncak Gunung Prau berada di ketinggian 2.565 Mdpl. Para santri hanya membutuhkan waktu
kurang lebih 25 menit untuk sampai di puncak. Sesampainya di puncak, para santri melakukan swafoto.
Disana para santri menikmati pemandangan rumah-rumah warga, Telaga Warna, dan Telaga Menjer dari
ketinggian. Para santri menghabiskan waktu di puncak hingga pukul 07.00 WIB.
Setelah dari puncak, para santri kembali menuju sunrise camp. Sebagian santri mulai memasak
untuk sarapan dan sebagian lainnya mulai membereskan barang-barang untuk kembali turun ke
basecamp. Pada pukul 09.30 WIB, para santri sudah memulai perjalanan kembali turun. Kali ini rute yang
ditempuh melalui jalur yang berbeda yaitu jalur baru. Jalur baru ini memiliki rute yang landai dan
rindang, sehingga lebih cepat untuk dilalui.
Jalur baru ini memiliki rute yang mudah namun cukup menyeramkan karena posisi tangga yang
berada dekat jurang tanpa pengaman, jalanan yang lumayan sempit, dan memiliki tanah yang lembab.
Tanah lembab tersebut disebabkan karena adanya mata air dekat rute tersebut. Dikarenakan tanah yang
lembab tersebut beberapa santri ada yang terpeleset.
Perjalanan kembali ini hanya membutuhkan waktu 1,5 jam. Sesampainya di basecamp para santri
mulai membersihkan diri, makan, dan shalat. Kemudian saat di basecamp beberapa santri membeli
souvenir khas Gunung Prau. Setelah selesai melakukan seluruh kegiatannya di basecamp para santri
mulai melakukan perjalanan kembali di asrama.
Penulis : Zaina dan Firzana